Sabtu, 16 Oktober 2010

Instalasi Multi Boot / Triple Boot Windows 7, Mac OS X Snow Leopard 10.6.3, dan Ubuntu Netbook Edition Lucid Lynx 10.04 di Dell Mini 10vInstalasi Multi Boot / Triple Boot Windows 7, Mac OS X Snow Leopard 10.6.3, dan Ubuntu Netbook Edition Lucid Lynx 10.04 di Dell Mini 10v

Yeahh… Ubuntu 10.04 sudah keluar hehehe.. senangnya hatiku.. Saatnya tuk ngoprek lagi hehe..
Hmm, sekarang rencananya saya akan menginstall dua tiga sistem operasi sekaligus hehe. Harddisknya 250GB. Jadi saya ngga akan kekurangan space lagi hehe..
NB: Sebelum mulai, PASTIKAN netbook yang anda miliki adalah berupa netbook yang bisa dioprek dan BUKAN netbook kerja anda. Karena dalam tutorial ini ada bagian FORMAT HARDDISK secara keseluruhan. Jadi BACKUP data anda terlebih dahulu ke harddisk eksternal.
Oke, kita mulai saja tutorial ini. :)

Bahan – bahan :
1. USB Flash disk 8GB berisi installer MAC OS X 10.6. Gunakan NetbookBootMaker 0.8.4RC1 yang didonlot dari sini. Thanks to Meklort
2. USB Flash disk 4GB berisi installer Windows 7. Gunakan Windows 7 USB / DVD Download Tool. Sebenarnya bisa juga pake DVD-Rom eksternal dan DVD Windows 7. Tapi berhubung ngga ada DVD Rom eksternal, DVD Windows 7 originalnya saya buat jadi ISO terlebih dahulu sebelum saya masukkan ke dalam Flash disk.
3. USB Flash disk 2GB berisi installer Ubuntu Netbook Edition 10.04.
4. Update combo 10.6.3.
Yes, dan sekarang kita mulai saja hehe..
- Pastikan netbook anda bisa booting lewat USB Flash Disk. Di Dell Mini 10v, aktifkan USB Boot Legacy Support di BIOS

Instalasi Mac OS X

- Boot dari USB Flash Disk Mac OS X anda.
- Buka Disk Utility dan partition drive. Buat tiga partisi. Harus tiga partisi! Kenapa tiga? Karena nanti MAC OS akan membuat satu partisi primary lagi sehingga nanti ada empat partisi primary. Dan setahu saya, Windows hanya mampu mengenali empat partisi primary dalam satu harddisk. CMIIW.
- Buat partisi pertama untuk Windows 7, diformat sebagai MS-DOS (FAT)
- Buat partisi kedua untuk OS X, diformat sebagai Mac OS Extended (Journaled).
- Buat partisi ketiga untuk Ubuntu, diformat sebagai MS-DOS (FAT).
- Klik Options dan pastikan pilih GUID Partition Table.
- Install OSX dan konfigurasi sesuai keinginan.
- Reboot setelah selesai instalasi dan lakukan konfigurasi paska instalasi.
- Install Update combo 10.6.3. Tunggu jangan sampai netbook berada dalam kondisi sleep.
- Reboot  dan tunggu hingga selesai Booting ke Mac OS X

Instalasi Windows 7

- Reboot dan Boot dari USB Flash Disk Windows 7 anda
- Ikuti petunjuk dan lakukan instalasi Custom (advanced)
- Pilih partisi untuk Windows 7, klik Advanced, dan klik Format. Anda tidak dapat menginstall di partisi ini sebelum memformatnya.
- Biarkan instalasi Windows berlanjut. Ikuti petunjuk dan selesaikan konfigurasi paska instalasi sebagaimana mestinya hingga Windows 7 selesai terinstall

Instalasi Ubuntu 10.04

- Reboot Windows 7 dan Boot dari USB Flash Disk Ubuntu anda
- Pada menu utama, pilih Install Ubuntu Netbook dan tekan Enter.
- Ikuti petunjuk sampai tiba di tempat instalasi di partisi. Kalo tidak salah, itu Step 4 dan berjudul Prepare disk space.
- Pilih Specify partitions manually (advanced) dan klik Forward.
- Pada partition table, anda akan melihat banyak zona free space. Kita tidak akan mengusik mereka. Sekarang, kita akan mengedit partisi yang akan diinstal Ubuntu. Jika anda mengikuti petunjuk ini dengan tepat, partisi tersebut adalah /dev/sda4. Pilih partisi ini lalu klik Edit partition.
- Resize ukuran partisi tersebut sehingga anda bisa mengurangi sejumlah space untuk partisi swap. Dalam kasus saya, Saya menggunakan 1GB sebagai swap, jadi saya resize dari 39666 ke 38666. Untuk Use as, pilih Ext4 Journaling file system, klik Format the partition, dan untuk Mount Point, pilih / . Pengguna yang fasih bisa mengkonfigurasinya sesuai dengan keinginannya masing2. Konfigurasi ini hanya untuk membuatnya menjadi sesimpel mungkin.
- Akan ada petunjuk untuk menulis perubahan ke disk. Klik saja Continue. Format partisi dan resize akan dilakukan.
- Akhirnya, pilih potongan partisi free space terbesar (dalam kasus saya, besarnya 1GB), , dan klik New Partition.
- Pada bagian Use as, pilih swap area, dan pastikan ukuran partisi yang dimaksud itu benar. lalu klik OK.
- Anda dapat melanjutkan instalasi, mengisi informasi yang bersesuaian sampai pada Step terakhir. Kalo ngga salah sampe Step 8
- Pada Step 8 (Ready to Install), klik Advanced, INI SANGAT PENTING : Ganti lokasi dari instalasi bootloader ke partisi yang dibuat untuk / . Pada contoh saya, ganti bootloader ke partisi /dev/sda4. Pada point ini, klik OK, lalu Install, dan biarkan Instalasi berjalan hingga selesai.

Membetulkan Bootloader Chameleon

- Reboot ubuntu setelah instalasi. Saat ini, anda telah menginstall ketiga sistem operasi. Tapi komputer tidak dapat booting. Nah, sekarang saatnya membetulkan hal tersebut.
- Booting lagi dengan menggunakan USB Flash Disk Mac OS X,. Yang kia inginkan adalah menginstall bootloader Chameleonnya. Jadi setelah sampai di menu instalasi utama, pilih Netbook Installer dibawah menu Utilites. Select volume yang akan diinstall, lalu setelah selesai, reboot komputer.
- Saat ini, bootloader Chameleon sudah berfungsi. Anda bisa memilih OS mana yang anda ingin boot. Tapi saat ini anda hanya bisa booting Mac OS X saja. Jika Linux yang dipilih, anda tetap stuck di GRUB, Jika Windows yang dipiih, anda mendapatkan error boot 0x000000e. Kita akan membetulkan ini sekarang!
- Booting lagi dengan menggunakan USB Flash disk Windows 7. Masuk ke repair computer. Lalu masuk ke command promptnya.
- Ketik diskpart.
- Pada mode diskpart, lakukan perintah di bawah ini:
list disk
select disk 0
list partition
select partition 2
active
- Disk 0 adalah local hard disk, dan dalam kasus ini, partition 2 adalah partisi Windows 7
- Setelah selesai, reboot lagi Windows nya, masuk lagi ke Repair Your Computer. Lalu klik Repair and Restart.
- Setelah anda melakukan ini, anda bisa boot ke Windows 7. (Jika ada pilihan, pilih Start Windows normally).
- Setelah masuk dan login ke Windows 7, Klik Start, ketik cmd, klik kanan cmd.exe, dan klik Run as administrator.
- Ketik diskpart.
- Pada mode diskpart, lakukan perintah di bawah ini:
list disk
select disk 0
list partition
select partition 4
active
- Disk 0 adalah local hard disk, dan dalam kasus ini, partition 4 adalah partisi MAC OS X
- Keluar dari cmd, dan reboot.
- Voila, anda sudah bisa booting ke semua sistem operasi yang telah anda install :D
NB : Jika anda telah mengupdate OSX lewat Software update, terutama apabila update tersebut signifikan, biasanya kita ngga bisa booting ke OSX nya. Apabila suatu saat setelah update, kita tidak bisa booting ke OS X, lakukan point Membetulkan Bootloader Chameleon di atas.
Jika ingin menginstall ulang baik Linux maupun Windows, Setelah instalasi, lakukan point Membetulkan Bootloader Chameleon di atas.

Selamat Mencoba & Semoga Berhasil

Cara Bikin Multiboot OS di FlashDisk

Sebelumnya harap diingat, bahwa anda harus punya perangkat USB flash 8GB-16GB untuk dapat mendukung setiap ISO bootable yang tercantum dalam menu Grub. Di tutorial ini ada perbaruan dan penambahan lebih Bootable ISO file ke dalam daftar karena mereka telah teruji sebelumnya MultiBoot Grub Menu – ISO files that can be Booted from USB
USB multiboot Menu (Cukup pilih satu file ISO untuk boot dari USB)
MultiBootISOs Karya-karya memanfaatkan Bootloader syslinux chainloaded untuk GRUB4DOS. Pada Startup, menu Boot berikut ini disajikan.
MultiBoot Grub Menu - ISO files that can be Booted from USB
Catatan: Agan harus menambahkan secara manual File-file ISO ke Flash Drive.
Dasar-dasar untuk membuat ISO Multi Boot USB Flash Drive :
  • Flash disk berformat FAT32
  • PC yang dapat boot dari USB
  • Windows XP/Vista/7 untuk membuat USB Bootable
  • MultiBootISOs.exe
  • ISO yang uda agan pilih
Official Distribution Sites and corresponding download links are listed.
Cara Boot Multiple file ISO dari USB
1. Jalankan * MultiBootISOs-v1.5.4.exe dan ikuti petunjuk yang tampil di layar
2. Download beberapa file ISO (yang tercantum di atas) dan taro di USB Drive
3. Restart PC agan dan setting untuk boot dari perangkat USB
4. Pilih ISO yang ingin agan Boot dari Menu dan have fun !
* Untuk Hard Drive eksternal dan USB Flash Drives besar yang berformat NTFS dan FAT32, agan dapat mencoba di eksperimen dari sumber experimental-multibootISOs-v1.5.4.exe
Jika Menu Boot tidak muncul seperti pada gambar, perangkat USB Agan mungkin tidak memiliki MBR. Agan dapat menggunakan Install-MBR-to-FlashDrive tutorial untuk memperbaiki masalah ini.
NB: Agan bisa boot Ubuntu dan remix berbasis Ubuntu dengan cepat dengan hanya menggunakan Casper-RW Creator untuk membuat file Casper-RW pada perangkat USB Agan. Hanya satu Distro ini yang bisa menggunakan Casper-RW.
Jika Agan tidak memiliki floopy drive dan mengalami fd0 error saat boot, tambahkan floppy.allowed_drive_mask = 0 sampai baris kernel ke entri menu.
Untuk me-load Ophkrack table ketika boot dengan cara ini, folder tabel perlu ada pada root USB. Contoh E:tablesl\vista_free. Download Tables dari situs resmi dan unzip ke USB.
Boots Error : Ketika mencoba menjalankan ISO dari USB, bial agan mengalami error Boot yang mengatakan:

” Error 60: File for drive emulation must be in one contiguous disk area “
Agan harus men-defrag ISO agan dengan menggunakan salah satu dari tools berikut:
contig Command line tool to defragment ISO files.
wincontig GUI tool to defragment ISO files.
Untuk informasi mengenai bagaimana untuk mencoba ISO lain, lihat “CDROM emulation (virtualization) section” di file README_GRUB4DOS.txt resmi. Sebagai tambahan, berikut ini Here is another good third party guide yang menjelaskan bagaimana segala sesuatunya bisa bekerja dengan baik.


Selamat Mencoba

Cara Mengatasi Virus Shortcut

Berikut ini adalah pembahasan & penanganan virus W32/VBWorm.BEUA (W32/HLLW.Autoruner.25850) atau yg lebih dikenal Virus Shortcut dari Vaksin.com.
Pernahkan Anda mengalami semua folder yang ada di UFD tba-tiba berubah menjadi “shortcut”, harap berhati-hati dan scan komputer Anda dan berharap ini bukan ulah virus yang berbahaya.
Baru-baru ini Vaksincom banyak menerima laporan tentang penyebaran virus yang cukup merepotkan, laporan ini pertamakali datang dari kota “Gorontalo-Sulawesi” merkipun hal ini tidak menjamin bahwa virus ini berasal dari kota tersebut. Walaupun media penyebaran virus ini hanya sebatas UFD, tetapi pengalaman menunjukkan penyebarannya bisa meluas ke daerah-daerah yang lain dengan mudah, jadi tetap waspada dan pastikan antivirus anda selalu terupdate dengan baik agar dapat mengenali virus ini dengan baik.
Dengan update terbaru Norman Security Suite sudah dapat mendeteksi virus ini sebagai W32/VBWorm.BEUA, untuk file shortcut di kenali sebagai Trojan: LNK/CplLnk.A dan file .DLL dideteksi sebagai W32/Suspicious_Gen2.BTDDL dan sampai saat ini sudah melahirkan beberapa varian (lihat gambar 1)
Gambar 1, Hasil Deteksi Norman Security Suite
Dr.Web Anti-virus mendeteksi virus ini sebagai W32/HLLW.Autoruner.25850, untuk file shortcut di kenali sebagai Exploit.Cpllnk dan file .DLL dideteksi sebagai Win32.HLLW.VBNA.3 (lihat gambar 2)
Gambar 2, Hasil Deteksi Dr. Web Anti-virus
Virus ini dibuat dengan mengunakan program bahasa Visual Basic dan mempunyai ukuran sekitar 128 KB (untuk varian lain nya akan mempunyai ukruan yang bervariasi). Virus ini akan mempunyai ekstensi EXE atau SCR serta menggunakan icon Microsoft Visual Basic Project. (lihat gambar 2)
Gambar 2, File induk W32/VBWorm.BEUA dan varian
Pada saat virus ini menginfeksi komputer target, ia akan membuat beberapa file induk dengan nama file acak yang akan diaktifkan secara otomatis pada saat komputer dinyalakan
C:\Documents and Settings\%user%\%file%.exe
Catatan:
%user%, tergantung nama user yang digunakan oleh user pada saat login Windows
%file%, contohnya x.exe, alg.exe, smyeok.exe atau smyeokx.exe
Untuk meyakinkan agar dirinya dapat aktif secara otomatis pada saat komputer dinyalakan ia akan membuat string pada registri berikut dengan string yang berbeda-beda
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
%string% = C:\Documents and Settings\%user%\%string%.exe
Catatan:
%string%, berbeda-beda sesuai dengan nama file induk yang dibuat
%user%, berbeda-beda sesuai dengan nama user yang digunakan pada saat login Windows.
Agar file induk tidak mudah dihapus oleh user, ia akan menyembunyikan file tersebut dan mencegah agar user tidak dapat menampilkan file teersebut dengan cara merubah pada setting “Folder Options” dengan selalu memilih opsi “Hide protected operating system files (Recommended)” dengan merubah registri : (lihat gambar 3)
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced
ShowSuperHidden = 0
Gambar 3, Setting Folder Options yang diubah oleh VBWorm.BEUA
Proteksi Proses Virus dan blok software security
Virus ini mempunyai kemampuan untuk melindungi setiap proses virus yang aktif di memori. Jika user mencoba untuk mematikan proses virus tersebut dengan menggunakan aplikasi kill proses seperti Security Task Manager, process explorer atau tools/software security lainnya dengan cara mematikan aplikasi tersebut atau menyebabkan aplikasi tersebut menjadi hang/crash”. (lihat gambar 4 dan 5)
Gambar 4, Aplikasi Process Explore yang di blok oleh W32/VBWorm.BEUA
Gambar 5, Aplikasi Security Task Manager yang di blok oleh W32/VBWorm.BEUA
Menyembunyikan Folder dan membuat file shortcut
Aksi lain yang akan dilakukan oleh virus ini adalah akan menyembunyikan folder “C:\Documents and Settings” dan akan menyembunyikan foder “C:\Documents and settings\%user% (%user%, ini berbeda-beda tergantung nama user yang digunakan pada saat login Windows). Untuk mengelabui user ia akan membuat file duplikat berupa file shortcut yang akan mengarah (pointing) ke salah satu file induk yang sudah dibuat, file ini akan mempunyai nama yang sama dengan folder yang disembunyikan dengan ciri-ciri:
Menggunakan Icon Folder
Mempunyai Ekstensi .LNK
Type File “Shortcut”
Ukuran file 1 KB
Selain itu ia juga akan membuat file shortcut lain seperti :
Documents.lnk
Music.lnk
Pictures.lnk
Video.lnk
Password.lnk (icon )
Serta beberapa file shortcut yang mempunyai icon dengan nama file acak seperti zbg.lnk atau zcu.lnk (lihat gambar 6)
Gambar 6, File duplikat dan file shortcut yang akan dibuat oleh W32/VBWorm.BEUA
Jika file shortcut tersebut di jalankan, maka secara otomatis akan mengaktifkan salah satu file induk (acak) virus yang telah ditentukan (lihat gambar 7).
Gambar 7, File target yang terdapat pada file shortcut
Media penyebaran
Untuk menyebarkan dirinya, ia akan menggunakan media UFD dan drive/folder yang di share (dengan askes full) dengan cara membuat beberapa file induk acak (contoh: x.exe, xuris.exe, xurinx.exe) serta file “.dll” (contoh: ert.dll) dengan ciri-ciri (lihat gambar 8)
Menggunakan Icon “Visual Basic Project”
Ukuran File 128 KB (untuk varian lain ukuran file acak)
Ekstesi file “.EXE” atau “.SCR”
Type File “Application” atau “Screen Saver” (lihat gambar 8)
Gambar 8, File induk yang dibuat di media UFD
Selain membuat file induk tersebut, ia juga akan menyembunyikan folder yang ada di media UFD/Folder yang di share serta membuat file duplikat sesuai dengan nama folder yang disembunyikan berupa file shortcut serta beberapa file shorcut lainnya seperti:
Documents.lnk
Music.lnk
Pictures.lnk
Video.lnk
Password.lnk (icon )
Serta beberapa file shortcut yang mempunyai icon dengan nama file acak seperti (zbg.lnk, zcu.lnk)
Agar virus ini dapat aktif secara otomatis pada saat user mengakses UFD/Folder yang di share, ia akan memanfaatkan fitur “Autoplay Windows” dengan membuat file “Autorun.inf”. File ini akan menjalankan sebuah file induk (acak) yang sudah di tanamkan di UFD/folder yang di share tersebut. (lihat gambar 9)
Gambar 9, isi file autorun.inf
Eksploitasi celah keamanan yang terlupakan
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa virus ini akan membuat beberapa file shortcut yang mempunyai icon di media removable disk (UFD) atau di folder/drive yang di share (dengan akses full), hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika fitur “autoplay” sudah di matikan oleh user yakni dengan memanfaatkan salah satu celah keamanan Windows (Microsoft Windows Shell shortcut handling remote code execution vulnerability-MS10-046) yang memungkinkan Windows untuk menjalankan secara otomatis kode jahat yang terdapat pada file shortcut (.lnk) tersebut pada saat user mengakses Drive/Folder/UFD hal ini di tandai komputer menjadi lambat (bahkan komputer terkesan hang) pada saat mengakses UFD /drive yang sudah di tanam file shortcut tersebut. Hal ini yang membedakan virus ini dari virus lokal lain yang kebanyakan mengandalkan rekayasa sosial dan penyebaran yang mengandalkan autorun saja tanpa mengeksploitasi celah keamanan.
Cara membersihkan VBWorm.BEUA (W32/HLLW.Autoruner.25850)
Nonaktifkan “System Restore” untuk sementara selama proses pembersihan
Putuskan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan
Matikan proses virus yang aktif di memori dengan menggunakan tools “Ice Sword”. Setelah tools tersebut terinstal, pilih file yang mempunyai icon “Microsoft Visual Basic Project” kemudian klik “Terminate Process” (lihat gambar 10)
Silahkan download tools tersebut di alamat http://icesword.en.softonic.com/
Gambar 10, Gunakan Ice Sword untuk mematikan proses virus
Hapus registri yang sudah dibuat oleh virus dengan cara:
Klik menu [Start]
Klik [Run]
Ketik REGEDIT.exe, kemudian klik tombol [OK]
Pada aplikasi Registry Editor, telusuri key
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run]
Kemudian hapus key yang mempunyai data [C:\Document and Settings\%user%], seperti terlihat pada gambar 11 dibawah ini
Gambar 11, Lokasi registri virus
Disable Autoplay/autorun Windows. Copy script dibawah ini pada program NOTEPAD kemudian simpan dengan nama REPAIR.INF, install file tersebut dengan cara:
Klik kanan REPAIR.INF
Klik INSTALL
[Version]
Signature=”$Chicago$”
Provider=Vaksincom
[DefaultInstall]
AddReg=UnhookRegKey
DelReg=del
[UnhookRegKey]
HKLM, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”
HKLM, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”
HKLM, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”
HKLM, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”
HKLM, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe “%1″”
HKLM, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”
HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer, NoDriveTypeAutoRun,0x000000ff,255
HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\policies\Explorer, NoDriveTypeAutoRun,0x000000ff,255
Hapus File induk dan file duplikat yang dibuat oleh virus termasuk di UFD. Untuk mempercepat proses pencarian, Anda dapat menggunakan fungsi “Search”. Sebelum melakukan pencarian sebaiknya tampilkan semua file yang tersembunyi dengan merubah pada setting Folder Options (lihat gambar 12)
Gambar 12, Menampilkan file yang tersembunyi
Jangan sampai terjadi kesalahan pada saat menghapus file induk maupun file duplikat yang telah dibuat oleh virus.
Hapus File induk virus (lihat gambar 13) yang mempunyai ciri-ciri:
Icon “Microsoft Visual Basic Project”
Ukuran File 128 KB (untuk varian lain akan mempunyai ukuran yang bervariasi)
Ekstesi file “.EXE” atau “.SCR”
Type File “Application” Satau “Screen Saver”

Gambar 13, Mencari file induk virus
Kemudian hapus File duplikat shortcut (lihat gambar 14) yang mempunyai ciri-ciri
Icon Folder atau icon
Ekstensi .LNK
Type File “Shortcut”
Ukuran file 1 KB

Gambar 14, Mencari file duplikat dan file shortcut virus
Hapus juga file yang .DLL (contoh: ert.dll) dan file Autorun.inf di UFD atau folder yang di share.
Catatan:
Untuk menghindari virus tersebut aktif kembali, hapus file induk yang mempunyai ekstensi EXE atau SCR terlebih dahulu baru kemudian hapus file Shortcut (.LNK)
Tampilkan kembali folder yang telah disembunyikan oleh virus. Untuk mempercepat proses tersebut, silahkan download tools UnHide File and Folder. Silahkan download tools tersebut di alamat http://www.flashshare.com/bfu/download.html (lihat gambar 15)
· Setelah di install, pilih direktori [C:\Documents and settings] dan Folder yang ada di UFD dengan cara menggeser ke kolom yang sudah tersedia
· Pada menu [Attributes] kosongkan semua pilihan yang ada
· Kemudian klik tombol [Change Attributes]
Gambar 15, Menampilkan Folder yang disembunyikan
Install security patch “Microsoft Windows Shell shortcut handling remote code execution vulnerability-MS10-046”
Silahkan download security patch tersebut di alamat berikut:
Untuk pembersihan secara optimal dan menecegah infeksi ulang, sebaiknya install dan scan dengan antivirus yang up-to-date dan sudah dapat mendeteksi virus ini dengan baik

 
Semoga Bermanfaat